Migrasi dari MP
february 19' 2008
Hijab bukanlah hanya sekedar sebuah selendang yang dililitkan di kepala, tetapi hijab adalah tuntunan dan jalan hidup
Sebagian besar orang beranggapan bahwa jika sudah menutupi kepalanya dengan sehelai selendang atau kain apapun itu namanya berpikiran bahwa tuntutan untuk berhijab sudah terpenuhi. Padahal bukan itu makna sebenarnya dari hijab, dan mereka sebagian besar tidak menyadari bahwa hijab menurut Islam bukan hanya sekedar menutup kepala saja tetapi lebih dari itu.
Sebenarnya Jika kita mau merenungkan sejenak tentang masalah berhijab , itu berarti menutupi secara meluas , termasuk diantaranya yg dimaksud dengan berhijab adalah, cara kita berbicara, cara berjalan ,cara kita bersikap, ya..tidak terlepas dari tingkah laku kita sehari-hari atau yang lebih dikenal dengan sebutan way of life……."cara hidup" kata orang sebrang.
Allah berfirman :
Katakanlah kepada para wanita yang beriman "hendaklah mereka menahan pandangannya,dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya,kecuali yang biasa nampak dari padanya,Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya …………………… QS 24 : 31 (AN Nur).
Kalau kita teliti ayat tersebut diatas, dinyatakan secara jelas bahwa penutup kepala harus turun kebawah melalui leher.
Namun kenyataannya banyak sekali kaum hawa yang menutup kepalanya hanya dengan melilitkan kerudung yang lebih kita kenal dengan sebutan jilbab gaul, dan berfikir bahwa yang dilakukannya sudah memenuhi pelaksanaan kewajiban berhijab, meski tidak jarang sebagian dari tubuh atau rambut tetap jelas kelihatan, atau bahkan area dada dan leher terlihat sangat jelas, yang mana hal seperti ini kita kenal sebagai cara berpakaian kaum jaman jahiliyah.
Al Qurtubi mengatakan : Para kaum perempuan dimasa itu pernah menutup sebagian dari bagian dada mereka sampai ketelinga,namun Allah memerintahkan mereka untuk menutup bagian yang terbuka itu.
Maka lakukanlah dengan baik tutup aurat anda sehingga yang terlihat hanya bagian muka dan telapak tangan saja,sebab perhiasan anda hanya untuk dilihat oleh muhrim anda.
Ini jelas tidak masuk sebagai pakaian yang disebutkan dalam islam sebab lekuk tubuh anda terlihat jelas.Begitu juga dengan pakaian yang tipis menerawang sehingga memperlihatkan warna kulit anda, atau kerudung yang tipis sehingga telinga anda terbayang, jelas ini bukan hijab ,pakaian yang terbuat dari bahan yang sangat tipis seperti kain chiffon atau sejenisnya tidak bisa dikatakan hijab, kecuali anda memakai lagi pakaian lain diluar dari itu sehingga semua tertutup atau tidak memeperlihatkan kulit tubuh anda.
Hijab seharusnya tidak menarik perhatian orang lain yang memandang, misalnya karena warnanya yang mencolok mata,sehingga ditakutkan laki2 tertarik dengan keindahan /kecantikan seorang wanita. Allah dengan tegar menyatakan untuk tidak memamerkan kecantikannya yang bisa mengundang zinah dalam hal ini jinah pandangan.
Bagaimana dengan riasan wajah dan wewangian? Memakai make up dan farfum bisa dikategorikan zinah jika tujuannya untukmenarik perhatian lawan jenis, jika ingin berdandan dan memakai farfum dengan tujuan untuk menyenangkan suami itu soal lain dan inilah yang diinginkan islam..berhias semata2 hanya untuk suami bukan untuk orang lain diluar sana yang bukan muhrimnya.
masalah ringan yang seringkali muncul diseputar hijab.adalah pertanyaan sbb:
Saya sudah memakai kerudung, apalagi dong?apa itu belum cukup?
Cukup kalau sudah memenuhi kriteria diatas seperti disebutkan dalam QS24:31, nach kalau belum?.......
Mari kita nilai diri kita sendiri,sudahkah kita berhijab sesuai dengan tuntutan Islam?
Woooiii ternyata aku sendiri masih belum sempurna oiiii………Insya Allah besok lebih baik.(khulavez)
Wassalam
No comments:
Post a Comment