Wednesday, July 25, 2012

Safar ....adalah azab


“Safar adalah bagian dari adzab (siksa). Ketika safar salah seorang dari kalian akan sulit makan, minum dan tidur. Jika urusannya telah selesai, bersegeralah kembali kepada keluarganya.” (HR. Bukhari no. 1804 dan Muslim no. 1927).

 


 

Saya suka sekali dengan hadis ini, dan sesungguhnyalah setiap orang yang melakukan perjalanan itu memang mengalami banyak sekali kesulitan, jauh dari kenyamanan, bahkan seringkali mengalami ketidak tenangan dalam segala hal.

Saya merasakan hal itu terutama jika melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman.

Dari mulai mata orang2 sekitar yang memandang dengan penuh rasa tidak suka, petugas imigrasi yang seringkali berlaku berlebihan, ada yang sewenang2 bahkan ada yang diluar batas kewajaran, namun karena ketidak berdayaan dengan sangat terpaksa menyerah pada keadaan dan kenyataan….merelakan diri digeledah bak terorist , karena memang mereka menganggap islam itu terorist, yg berhijab ada kemungkinan menyimpan bom di balik hijab dikepala atau dimana saja bagian tubuhnya, astaghfirullah…..

 

Tidak cukup dengan scanner yg notabene buatan mereka sendiri yg katanya begitu canggih hingga tulang belulang kita terlihat jelas, kita bak telanjang dilayar monitor dihadapan mereka…….

Kenapa harus melakukan penggeledahan manual lagi??

Apakah ini berarti mereka tidak percaya dengan alat buatan mereka sendiri????? Alangkah lucunya, dan alangkah stupidnya...

 

Selain ketidak nyamanan diatas, sesungguh memang tidak enak kalau berada dalam kondisi safar, jauh dari orang2 yang kita cintai, jauh dari rumah  tempat yg kita diami dan mengalami pemandangan yang tidak menyenangkan, mata2 yang penuh kecurigaan dan sebagainya, pantas lah kalau Allah mengganjarnya dengan pahala berlimpah dan menganggab bahwa safar merupakan azab di dunia sebagai pengurang dosa2 kita di akhirat kelak, Insya Allah.

 

 

Tapi saya punya pertanyaan kecil, bagaimana kalau perjalanan itu dilakukan dalam hal liburan antar kota atau antar provinsi misalnya???

Sebab seringkali saya melakukan perjalanan , pergi pagi pulang petang, keluar kota namun yang saya rasakan sama, ketidak nyamanan dan rasa yang susah digambarkan, namun sama dengan ketika melakukan perjalanan pulang mudik ke indonesia…..semuanya terenggut seketika selama dalam perjalanan, tdk mudah untuk melakukan sholat , tdk mudah beristirahat , tdk nyaman duduk, cape dsb…

Apakah saya akan mendapat ganjaran yang sama dengan kalau saya melakukan perjalanan jauh terutama kalau itu tujuannya untuk jihat di jalan Allah????

Wallahu allam, tapi bagaimanapun itu, apapun itu kemanapun perginya, meski liburan sekalipun tidak nyamannya memang serupa meski tidak sama, dan semoga Allah memberikan juga ganjaran yang sama, aamiin.

 

 

No comments:

Post a Comment