Thursday, April 8, 2010

sholat malam sang pekerja malam..............

 

Seorang pekerja malam,  tugasnya menemani tamu2 untuk minum , dansa dansi dan lain sebagainya, setiap  hari selesai kerja dia pulang sekitar jam setengah tiga pagi, membersihkan diri, berwudhu, sholat malam, dilanjutkan dengan membaca quran hingga subuh menjelang............

 

MasyaAllah sebuah kegiatan yang sangat memotivasi kita untuk ikut melakukannya...............

 

Sebagian orang berkata, lanjutkan amal baikmu itu, soal diterima tidaknya serahkan pada Allah semata..............


Kita tidak berhak menghakimi apakah amal baik kita diterima atau ditolaknya…….begitu kata orang2 yang mencoba memberikan nasihat…

 

Gregetan banget mendengarnya, kenapa tidak ada yang berani mengatakan, "tinggalkan pekerjaanmu karena itu perbuatan haram, penghasilanmu haram dan tubuhmu mengkonsumsi hasil dari perbuatan haram…????????????"cari saja pekerjaan lain, sedikit tidak apa asal halal.

 

Sungguh bangsa kita memang suka tepo seliro, terlalu bertenggang rasa, sehingga yang bathil pun tak mampu mengatakannya, takut menyakiti perasaan orang………padahal jelas disebutkan, katakanlah yang 'haq' meski itu menyakitkan…………..

 

Barusan mendengar kuliah subuh, nah ini dia, sang ustad bernai blak2an mengatakan seperti yang saya inginkan….

 

"Subhanallah.. perbuatan yang sangat  mulia, sholat malam, membaca al quran, alangkah indahnya, inilah yang disukai oleh Allah SWT, namun sayang, perbuatan baik itu tertolak alias tak diterima oleh Allah SWT karena  yang haram bersemayam ditubuhnya…………."

 

Nah ada sebuah hadis yang saya lupa siapa perawinya mengatakan, jika seseorang sholat dengan memakai sarung ,seharga  Rp 10.000………….dan seperak dari uang pembeli sarung tersebut berasal dari sumber yang haram, maka tak diterima oleh Allah SWT sholatnya………………astagfirullah al Aziim..

8 comments:

  1. makasih bu jasmine, sudah mengingatkan. iya, betul... saya juga kadang mikir, apa bangsa kita ini susah maju karena terlalu tepa seliro? misalnya saja dalam hal pelayanan di toko. ketika hak-hak pembeli tidak tertunaikan dengan baik, masih lebih banyak yang tak berani bersuara. seakan, penjuallah yang memberi jasa pada mereka. misalnya juga ada yang merokok di ruangan ber-ac. berapa orang yang berani protes? jarang...

    ReplyDelete
  2. benar sekali...dulu saya dikenal dengan sebutan tukang protes, karena hanya saya yang berani bilang "jangan" kalau itu memang tidak boleh........
    teman2 suka makan di resto yang jelas2 menyediakan makanan haram, saya tidak mau ikut dan menasehati utk tdk kesana, ech dibilang fanatik............
    nah anehnya disini, yg katanya negara kafir, hak pembeli dilindungi 200%...........kalau saya beli sesuatu, sampai dirumah saya coba dan saya gak suka...saya kembalikan , maka dengan senang hati si penjual menerimanya dan mengganti dengan yg baru atau mengembalikan uang saya kalau saya gak mau...

    sesungguhnya hukum jual beli dalam islam itu seperti itu lho...ech di indonesia malah banyak toko yg masang bandrol:"barang yg sudah dibeli tidak dapat dikembalikan"....
    lho koq kafir yg mempraktekkannya???

    ReplyDelete
  3. setuju Mbak...
    untuk berani mengatakan yang haq itu haq & yg bathil itu bathil, dibutuhkan keimanan yg kuat. Mungkin, inilah yg tidak dipunyai rakyat bangsa kita, termasuk saya. Astaghfirullahaladzim

    ReplyDelete
  4. ayo, mulai sekarang , pasang niat untuk dan minta pertolongan pada Allah agar mampu berkata yg mana yg haq dan yang mana yang bathil......Insya Allah bbisa koq.....

    ReplyDelete
  5. Yup betul..... kebanyakan gini :
    Jangan di tegur udah biarin...hormati org lain.... akhirnya bnyak yg niru...jadi yg bathil itu sekarang terlihat biasa.........
    kebanyakan jaga perasaan.. takut tersinggunglaah ini laahh.... binguung

    ReplyDelete