Friday, September 9, 2011

Keadaan malam ini disaat mati lampu


sendiri tak ada bintang menemani

dalam kepanikan orang2 dalam kegelapan malam, iseng jepret2 seadanya ternyata punya keindahan tersendiri sambil mengenang masa lalu ketika didesa saya belum ada listrik, ketika liburan kerumah tante ditengah dusun yang terpencil, ketika bulan purnama anak2 ramai bermain dan masih banyak ketika2 lainnya yang tidak dimiliki oleh anak jaman sekarang...menikmati syahdunya malam diiringi senandung jangkrik.

8 comments:

  1. ini pakai kamera apa kok sampai jerawatnya si bulan kelihatan jelas?

    ReplyDelete
  2. unik. Ini bagaimana cara membuatnya, mbak?

    ReplyDelete
  3. dulu rasanya pernah ada film tentang kondisi New York (?) pas mati lampu. Judulnya saya lupa. Mungkin setelah ini akan ada film semacam itu lagi ya. Btw, orang2 kalau mati lampu begini pada pakai apa? Petromaks? hi...hi...

    ReplyDelete
  4. kameranya sich boleh pakai kamera apa saja mbak Pritha, yg penting lensanya harus pakai lensa tele minimal 200 mm

    ReplyDelete
  5. hihihi, jadi seperti hantu ya, karena rambutnya hitam, jadi sama warna dengan kegelapan sehingga tak bisa dibedakan oleh camera yg membagi cahaya, maka terlihat seolah2 gak berkepala

    ReplyDelete
  6. kan di photonya ada keterangan, saya tadinya mau menulis "ALLAH" dalam huruf arab, tapi kamera lebih cepat menjepret otomatis, maka yg terlihat cuma coretan2 kosong jadinya, dan itu sumber cahayanya dari bulan itu sendiri

    ReplyDelete
  7. iya dulu newyork sekitar thn 2005 apa 2006 pernah kejadian yg sama dan ya itu orang2 panik sama seperti kemaren disini.
    mati lampu orang2 ya gelap2an seperti sy ceritakan di blog, karena 100% tergantung pada listrik , ya gak punya lilin, senter, pertomax atau sejenisnya , mau beli gak punya uang cash, dan toko2 pada tutup, akhirnya mereka berkumpul ditaman2 yg disediakan pemerintah dengan dipasangi genset seadanya

    ReplyDelete