Thursday, November 26, 2009

Qadar dan Takdir


Belakangan ini aku jadi langganan dokter dan beberapa kali terpaksa harus ke phsikiater. Sebenarnya malu juga sich berterus terang mengungkapkan keadaanku yang sesungguhnya….tapi setelah dipikir-pikir, menuangkannya dalam tulisan lebih baik dari pada menyimpannya didada.



Rasanya ada saja yang sakit, kadang perutku, kadang kepala, tangan, pinggang, kaki pokoknya selalu saja ada yang sakit…. Dan ketika diperiksakan kedokter, setelah melakukan pemeriksaan darah lengkap, test urin, mammographi dan usg pelvis, semuanya normal gak ada yang aneh……….alias secara phisik aku ini sehat-sehat saja, Alhamdullilah.

Ketika mengunjungi phsikiater, aku dikasi pertanyaan banyak banget sebagian aku jawab sebagian tidak dan sebagian jawabannya ngambang alias ngarang…. malas soalnya pertanyaannya gak masuk akal......menurut aku

Terus terang waktu disuruh jawab pertanyaan tersebut aku malas……..menurutku gak ada gunanya wong aku sehat wal afiat koq…begitu batinku.

Setelah melalui berbagai pemeriksaan dan wawancara, kesimpulannya……….aku depresi …. Berat!!!!


Wuiih…..kalau aku masih tinggal di jakarta barangkali keluargaku pasti bingung bin heran, bagaimana mungkin aku bisa sampai mengunjungi psikiater……wong dilihat dari luar segar bugar koq… he hehe.

tapi disinilah rupanya letak rahasianya………..


Kalau dipikir-pikir, jujur aku mengakui kalau aku memang depresei cuma aku gak tau berat atau ringan wong menurutku sich biasa-biasa saja, kalaupun ada rasa bosan , sebel…. itu ya biasa saja namanya orang hidup pasti punya perasaan tersebut….

Tapi ternyata menurut dokter tidak sesederhana itu, dan yang anehnya dia bilang bahwa aku bisa bertahan adalah karena aku menjalankan perintah agamaku sehingga aku masih mendapatkan keseimbangan diri dan tidak melakukan sesuatu yang kebanyakan dilakukan oleh orang yang depresi, sesuatu yang aneh2 dan terkadang diluar dugaan.


Pusing ach mikirin pendapat dokter, mereka kan cuma bisa ngasi teori tanpa memberikan solusi, wong tujuan utamanya cuma mau dapat duit semata ……(ini menurutku lho).


Akhirnya aku dsikusikan masalahku ini dengan guru spiritualku yang juga teman sekamarku……sebab biasanya dia selalu memberikan jalan keluar yang sangat berguna dan terkadang diluar dugaanku.

Tadi pagi setelah selesai diskusi, dia bilang, kamu percaya dengan takdir kan? Tentu saja aku percaya, wong itu termasuk salah satu rukun islam koq.

Sebenarnya kamu gak perlu depresi-depresian kalau kamu mengaku muslim, kan sudah ada didalam 6 pilar utama bahwa qadar dan taqdir itu datangnya dari Allah…lalu mengapa kamu ingin menuntut sesuatu yang sangat sangat jauh bahkan diluar jangkauanmu.

Santai saja nduk……..serahkan semuanya kepada Allah……..bukankah sudah berkali-kali saya bilang bahwa segala sesuatunya itu datang Nya, dari Dia, Sang Maha Pencipta, yang memiliki apapun yang ada dan terjadi didunia ini

Kamu resah dan gelisah karena kamu sampai saat ini belum menemukan pekerjaan, kamu resah karena keadaan ekonomimu tidak semapan seperti dulu, kamu khawatir besok, minggu depan, bulan depan tahun depan, bagaimana dan apa yang kan terjadi, gimana sekolah anak2mu….bagaimana dengan rumahmu, dari mana dapat uang biaya hidupmu... gimana masa depanmu, dimana kamu akan mati, dan banyak pertanyaan lainnya lagi, itu kan yang berkutat dibenakmu?

Aku terdiam mendengar ucapannya , meski sebenarnya aku mau bilang tidak, tapi gimana wong sebagian besar omongannya emang benar.

Cuma seperti biasa kalau dia ngomong, pasti dech yang namanya egoku pasti tersinggung, dan rasanya pengin segera terbang dari mukanya menjauh biar gak dengar apa yang diomongin, tapi kali ini aku cuma diam dan menunggu sampai dia selesai bicara, meski rasanya sebeeel banget.

Cobalah untuk selalu berserah diri dan percaya akan kebesaran Allah, bukankah saya sudah berkali kali bilang kalau nikmat Allah itu luar biasa, dalam waktu sekerdipan mata, jika Dia berkehendak, tak ada yang bisa menghalanginya.

Saat ini memang inilah yang terbaik untuk dirimu, with another word inilah rejekimu.

Kenapa? Banyak alasannya yang cuma Dia saja yang tau.

Mungkin kalau kamu dapat kerja dengan bayaran yang bagus, kamu berobah tidak lagi jadi perempuan seperti ini, mungkin kamu jadi sombong, mungkin kamu jadi angkuh, mungkin kamu jadi lupa diri, mungkin kamu jadi seperti kebanyakan perempuan disini, mungkin kamu jadi lupa bersyukur, dan menjadi kufur, mungkin kamu akan menjauh dari Nya, dan Dia tidak mau itu terjadi padamu makanya dia tunda semua keinginanmu sampai Dia anggap kamu benar-benar siap untuk bisa menerima semua kenikmatan itu tanpa harus menjadi berobah…..Insya Allah.


Ech siangnya ketika sholat jumat, topik khutbah  khatib membicarakan tantang qada dan takdir yang merupakan hak privilege Allah semata, dan kita manusia tidak tau dan tak bisa menduga meski cuma sedikit saja.

Masya Allah…apakah ini suatu kebetulan???????????????????

Tidak guruku itu seringkali bilang bahwa tidak ada yang kebetulan didunia ini, semuanya sudah diatur olehNya, meski itu gugurnya sehelai daun kering sekalipun.


Masya Allah, sekali lagi dan lagi-lagi aku tertegun mendengar uraian guruku itu, koq dia selalu dan selalu saja benar, dan semakin aku sadar bahwa aku ini ternyata semakin sadar bahwa aku tidak tau apa-apa Wassalam (khulavez)


Friday, November 16, 2007, 9:24 PM

No comments:

Post a Comment