Sunday, July 24, 2011

Curhat hari ini......................Bincang Sabtu pagi.....................................

Sabtu pagi, cuaca yang cerah dan angin berhembus sepoi2, lumayan sejuk untuk musim panas, maklum masih pagi……..disamping itu mungkin karena effect global warming barangkali, musim panas kali ini berbeda, pagi hari sejuk berkabut…….namun setelah jam 11.00 siang panas menyengat, meski tidak seperti tahun2 sebelumnya ,lumayanlah hanya di kisaran 20 -25' C saja,sementara ditempat lain hingga mencapai diatas 40 - 54'C dan meminta korban jiwa serta mulai terjadi krisis kekurangan air. Alhamdulillah masih diberi kenikmatan dalam hal ini.

 

Seperti sabtu2 sebelumnya, jam 08.30 pagi mengantar anak2 ke masjid, yang satu mengajar yang satu jadi murid, Alhamdulillah so far so good………….

 

"Bu.. ...apa khabar, lagi sibuk gak???? punya waktu gak bentar, mau curhat nih". Itu katanya sambil tersenyum dan mengajakku mojok di halaman samping masjid, dibawah rimbunan pohon palm.

 

Entah apa yang terjadi, dia tidak menceritakan secara detail, tapi sedang ada kerikil kecil yang mengganggu kehidupan rumah tangganya…..


Sebut saja namanya Fulani, masih muda dengan 3 orang anak yang sholeh dan sholehah alhamdulillah….pintar dan membuat bangga ibu ayahnya…..

Suami yang gagah, punya pekerjaan bagus dan gaji yang besar  pastinya,

Alhamdulillah tidak ada yang kurang, semua tersedia………………..lalu apa yang kurang???

 

Selintas, orang melihat kehidupannya pastilah idaman setiap orang, tidak perlu resah memikirkan sewa rumah, biaya sekolah, atau mau makan apa…..

Namun ternyata manusia tidak pernah puas dalam segalanya, selalu dan selalu saja kurang dan kurang.

 

Fulana tidak mengeluh karena kelakuan suami ,anak2 atau kekurangan materi, alhamdulillah semuanya dia miliki, namun jauh dilubuk hatinya dia merasa ada yang kurang, entah apa itu dia tidak tau……………...seringkali dia merenung apa sesungguhnya yang dia cari dan inginkan….

 

Kehidupan seperti ini adalah yang dia impikan sejak gadis ramaja dulu dan kini sudah diraih dan dimiliki, lalu mengapa masih juga  resah dan tidak merasa tentram??


Hari2 diliputi dengan kesibukan mengurus suami dan anak2, bercengkerama, menyiapkan keperluan mereka dan berlibur bersama jika itu memang diperlukan…..lalu mengapa??????????????????

 

Fulana, coba renungkan, apakah yang engkau kerjakan selama 24 jam sehari??

Apakah engkau sudah  melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk hidup dan kehidupanmu???

 

Dia tercenung mendengar pertanyaanku

Tentu saja karena hari2nya habis untuk keluarga dan kebahagian mereka, dan semua itu sangat bermanfaat tentunya, Alhamdulillah.

 

Tapi apakah engkau ingat bahwa hidup ini tidak semata mengabdikan diri pada keluargamu, justru seharusnya yang engkau abdi itu adalah Penciptamu, tidak ada yang lebih nomor satu daripadaNya, tidak   suami, anak2 atau yang lainnya…..tidak juga orang tuamu..

 

Engkau sedang dicoba olehNya saudariku, dicoba dengan kesenangan hidup….dan apakah engkau bersyukur atas semua itu???

Suami yang gagah, anak2 yang cantik , tampan dan pintar, mobil bagus, rumah mewah, uang  dan kekayaan, semua itu cobaan untukmu saudariku, sadarkah engkau????

 

Ketahuilah bahwa sesungguhnya cobaan melalui kekayaan, kesenangan itu lebih sulit mengatasinya dibanding dengan cobaan penderitaan, penyakit, kesulitan, kemiskinan, kematian dan sebagainya itu, jauh lebih mudah diatasi dan dilewati, karena dalam kesedihan biasanya orang merasa tidak berdaya merasa kan keterbatasan  dan akhirnya sadar bahwa ada yang Maha Kuasa diatas segala2nya…...sehingga orang cenderung lebih dekat pada Sang Pencipta.

 

Namun kekayaan, kesenangan, uang, kemewahan, jabatan, semua itu membuat orang lupa diri, merasa super, merasa berkuasa, merasa kuat sehingga lalai , bahkan sombong, merasa tidak memerlukan siapa2 hingga akhirnya menjauh dari Dia yang memberikan semua kemewahan, kesenangan, kekayaan , harta maupun jabatan itu……..

 

 

 

Kamu yang lebih tau apa yg sedang terjadi pada dirimu, namun renungkanlah, bahwa semua itu hanya sementara, banyak2lah mengingat mati, karena dia datang kapan saja tanpa kita duga…………..dan semua yg kita miliki itu tidak akan mampu membantu kita, bahkan memberatkan kita….bersyukurlah dengan apa yang Dia pinjamkan padamu saat ini.


Ambil kesempatan untuk menumpuk bekal sebelum saat itu tiba.

So you better do good…………. 

2 comments:

  1. Jadi curhatnya apa, dong? Cobaan berupa kesenangan biasanya tidak dianggap sebagai ujian, mbak. Biasanya saudara2 kita yang sedang kosong jiwa ini kalau diajak untuk membantu orang lain (ada baksos gak ya di sini...?), atau bergabung di kelompok charity....mereka akan bahagia dan merasa hidupnya berarti.

    ReplyDelete
  2. sebenarnya yang curhat itu ya saya mbak Prita......hehehe, sekedar judul tulisan ini.
    kekosongan jiwanya ini mungkin karena pekerjaannya sebagai salah satu manager bank convensional, dia merasa sepertinya hari2nya tdk berkah, meski org luar melihat dia oke2 saja, semua ada, tapi dalam beberapa kali pengajian, kita membahas soal riba, dan kelihatannya hal ini mengusik hatinya. wallahu allam......

    ReplyDelete