Sunday, December 20, 2009

Sepenggal dari cuplikan masa lalu - bag 2

Berburu Kesembuhan 2

 

Sore hari habis waktu magrib…sikecil menangis tak henti2nya..ibuku yang membatalkan kepulangannya dan memutuskan untuk tinggal dulu bersamaku beberapa waktu lagi karena mendengar suamiku sakit juga ikut kewalahan apa yang salah , koq nangisnya gak mau berhenti….. kakaknya yang baru kembali dari mesjid ikut uring2an, “sudah kembaliin aja ke rumah sakit, bikin repot, berisik……. nangis melulu…… minum dibikinin, mandi dimandiin, pipis aja mesti dibantuin….uhhh“. katanya jengkel

 

Aku terkesima mendengar ucapannya……. :“mas..apa2an koq ngomong begitu, kamu juga dulu waktu masih kecil ya begitu, sekarang sudah kelas 4 sudah bisa melakukannya sendiri, kan gak mungkin pipis dilongokin sama mama lagi kan?, adiknya kan masih kecil dan belum bisa apa-apa, makanya semua2 mesti dibantuin”, kataku 


Dia hanya terdiam……sementara tangis sikecil semakin menjadi2.…….ayahku juga ikut repot berusaha mendiamkan, namun tangisnya semakin menjadi2.

Dan tiba2 saja pembantuku keluar dari kamar sambil memegang seikat sapu lidi…. lalu dia berguman seraya menaiki tangga dengan gerakan tangan seperti orang sedang menghalau sesuatu, tepatnya seperti mengusir sesuatu…sampai kelantai atas dan berakhir di jendela.


Tindakan yang aneh…namun tidak terlalu kupikirkan. Mungkin ada kucing kali masuk lompat dari jendela…batinku.

Akhirnya…..kami satu keluarga, ditambah, ayah, ibu, dan adik perempuanku yang kebetulan sedang berlibur dirumahku tidur diruang keluarga, sebab sikecil gak mau dibawa masuk ke kamar….tiap kali dia tertidur dan dipindah ke kamar tangisnya meledak lagi….


Malamnya sekitar jam 02.00 (ech sudah pagi ya) aku terbangun, tepatnya dibangunkan ibuku karena teriak2, mimpi buruk.

Aku melihat orang hitam , tinggi sekali, sekitar 3 meter dengan kepala penuh duri dan banyak anak2 kecil membuntuti dibelakangnya barjalan menuruni tangga dari lantai atas rumahku dan sepertinya ingin merebut si kecil,… dan aku teriak2 “kasi ke ayah..kasikan ke ayah dia takut pada ayah………“kata2 kutujukan pada ibuku yang sedang menggendong si kecil……

 

“Astagfirullahalaziim…….” kataku sembari mengusap muka, lalu kuceritakan mimpiku.

Tanpa dikomando aku ke kamar mandi wudhu dan sholat …………selesainya aku berdoa meminta pada yang Kuasa..semoga dijauhkan dari segala mara bahaya.

 

Kasihan si kecil……dia tak menikmati ASI eksklusiv…….. berbagai daya upaya kulakukan namun tak ada yang keluar..ketika dicoba dipompa dirumah sakit yang keluar malah darah segar…..akhirnya dokter menghentikan dan menyarankan untuk tidak mencoba lagi..susu kaleng juga sama saja dengan ASI koq katanya menghibur..padahal aku tau dialah yang dulu menganjurkan ku untuk terus menyusui si sulung selama hampir 1,5 tahun.

 

Hari2 berlanjut.. sikecil tumbuh sehat dan menyenangkan , namun kesehatan suami terlihat merosot tajam. Meski dia tetap melakukan tugasnya ke kantor rutin seperti biasa…dan masih tetap traveling cuma agak dikurangi

Ada yang aneh…. nafsu makannya jadi berlipat2, seolah2 tidak pernah kenyang, dan kalau sudah habis makan dia merasa energi tubuhnya seperti menguap….. seolah ada yang menghisap , jadi meski makan banyak dia tetap merasa lemas tak bertenaga……mukanya pucat seperti kehilangan darah… namun semangatnya tetap seperti biasa, ceria tak pernah ada yang berobah, satu lagi yang paling aneh dia tak pernah merasa ada yang sakit pada anggota tubuhnya, tidak sedikitpun, namun kalau perutnya kita pegang atau ditonjok, terasa seperti menonjok batu, namun yang punya perut tak meraskan itu dia bilang perutnya biasa2 saja gak ada yang aneh……..

 

Dari satu dokter ke dokter lain, dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain……ini jadi acara rutin buatku , tidak jarang aku harus mangkir kerja karena harus ke rumah sakit……..dan perhatian terhadap sikecilpun semakin berkurang.

Tibalah saatnya, ibu, ayah dan adikku untuk pulang ke kota asal mereka…. sedih, bingung dan marah…….itulah perasaan yang ada didadaku saat itu ….suami sedang sakit, anak masih bayi mana harus kekantor…..lalu sikecil ditinggal dengan pembantu dan babbysitter…… aich….ngenes (sedih) sekali rasanya.


Sepertinya tau apa yang ada didalam benakku, suamiku mengusulkan bagaimana kalau sikecil dibawa sama ibu saja untuk sementara waktu….nanti kalau saya sudah mendingan kita ambil kembali ..katanya. ……lagian dia toch enggak menyusu..alias minum susu botol, anak sapi kata kakaknya.


Itu juga mungkin sebabnya aku tak bisa menyusui dia, sudah takdirnya untuk tinggal bersama neneknya, sebab kalau dia minum ASI ekslusiv, mana mungkin dia bisa dibawa oleh ibuku….


Ach benar adanya bahwa segala sesuatu itu tidak terjadi secara kebetulan tapi sudah direncanakan oleh Yang Maha Kuasa Allah SWT.


Setelah memikirkan semalaman akhirnya kusetujui usulannya dan esoknya dengan berat hati kuantar mereka ke bandara dengan catatan setiap sebulan sekali ibuku harus datang dengan si kecil untuk mengobati rinduku.

 

Suatu hari kami sedang di sebuah rumah sakit, dokter yang tadinya menyarankan untuk segera dilakukan operasi tiba2 saja berobah pikiran dan membatalkan dilakukannya operasi, aku bingung..why..what’s wrong….. orang mau sembuh koq malah jadi begini?


Sedih dan kecewa..kutinggalkan rumah sakit tersebut….. dalam hati berjanji untuk tak akan menginjakkan kaki lagi disana.


Besoknya kami pindah rumah sakit dan mulai dari awal lagi, …setelah 3 minggu menjalani segala macam test ini itu..cek ini itu,..bayar ini itu……. keputusan akhirnya sama………dokter juga tiba2 saja membatalkan untuk melakukan operasi yang sudah disepakati akan dilakukan.


Lima bulan berjalan tanpa ada hasil apa2.…sementara entah sudah berapa banyak uang dan tenaga dihabiskan, namun dia orang yang kucintai itu tak pernah kehilangan semangat dan tak terlihat kalau dia sedang menderita..tetap ceria, tetap bersenandung gembira, tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa meski tubuhnya semakin kurus seperti kulit dibalut tulang sementara perutnya membuncit seperti hamil 8 bulan.


Suatu kali dokter di RS lain menanyakan…..dibagian sebelah mana yang sering dirasakan sakit? Jawabnya, “saya cuma merasakan sakit sekali saja dokter, pagi hari 5 bulan yang lalu..selebihnya sampai hari ini gak ada yang sakit gak ada yang aneh…cuma rasanya energi tubuh saya seperti menguap begitu saja…..ini membuat saya merasa lemah tak berdaya……lainya sich fine fine aja.”


“Hm…aneh……biasanya kalau sakit cancer jenis ini sakit sekali tidak jarang sampe menangis bahkan ada yang menjerit2“, kata dokter sambil mencontohkan seorang pasien cancer colon diujung diruangan yang sedang meraung menahan sakit, tangisnya kedengaran sampai ke ujung gang.


Telah disepakati minggu depan akan dilakukan biopsi…..untuk mengetahui perkembangan penyakitnya..syukur2 kalau bisa sekalian diangkat….

 

Dan hari yang dinanti2 itu sampai juga………bertepatan dengan kerusuhan 12 mei 1989 operasi dilakukan………dalam hati aku berdoa semoga semuanya barjalan lancar dan team dokter bisa mengangkat penyakitnya, tapi disisi lain aku juga telah mempersiapkan hatiku baik2..seandainya hal yang kutakutkan itu terjadi maka aku tidak akan begitu tersiksa.


6 jam berlangsung, rasanya lama sekali namun akhirnya dokter keluar juga dan menemuiku, dia sudah dipindah ke ruang ICU……..operasi barjalan lancar tapi tidak ada apa2 di dalam perutnya……….itu kata dokter, pantas aja hasil pemeriksaan CT scan, rontsent, USG semuanya meragukan, hanya hasil test darah saja yg menyatakan positiv kalau dia menderita cancer jenis tertentu tingkat stadium akhir pula.

Loh……….aku terbengong..maksudnya apa?

Lalu seorang prempuan masih dengan baju operasi menghampiriku… entah dia dokter entah perawat aku lupa…….dialah yang mengatakan, “bu……ada hal-hal yang diluar jangkauan kita sebagai manusia biasa……. mungkin penyakit suami ibu bukan bidangnya dokter…….. tidak ada salahnya kalau ibu juga mencari pengobatan alternative lainnya……..“,kemudian bergegas kembali kedalam ruang operasi.


Lagi2 aku terbengong……. maksudnya apa sich…….?

Kuputar tubuh dan segera barjalan menuju ruang ICU…disana dia terbaring masih dalam kondisi tidak sadar..selang2 memenuhi tubuhnya..sangat mengenaskan……..menyaksikan tubuhnya yang dulu gagah berisi karena rajin berolahraga kini tinggal seonggok tulang dibalut kulit saja………..kutahan air mata dan kuusap wajahnya……………kasihan kamu mas…..kataku lirih.


Setelah 3 minggu dirumah sakit tanpa ada hasil apa-apa kecuali menghabiskan biaya yang sangat banyak…akhirnya kubawa dia pulang kerumah………..dan sejak saat itu, dia hanya sesekali saja ke kantor…sebab dia sudah seperti gak punya energi lagi untuk bekerja..dan dari perusahaan pun dia dianjurkan untuk beristirahat saja dirumah..sampai kondisinya memungkinkan untuk bisa kembali bekerja seperti biasa. .. Insya Allah dilanjutkan di berikutnya

4 comments:

  1. hhmmm..... agak aneh juga ya mbak...
    klo dari tes darah kok yg aku tau ga bisa bwt jadi gold standard diagnose limfosarcoma (kecuali kalo aku lupa krn pas bagian ini ngedengerin kuliahnya sambil ngantuk, hehehe). Memang ada kanker tertentu yg bisa dibantu penegakan diagnosanya dengan pemeriksaan lab darah. Tapi tetep ga bisa dipake bwt menentukan seberapa jauh stadiumnya. Makanya butuh pemeriksaan penunjang lainnya, kayak USG, CT Scan, MRI, foto rontgen atau pake biopsi (periksa patologi anatomi). Wallahu'alam...

    *menanti kelanjutannya*

    ReplyDelete
  2. Be izin of Allah everything possible to happen...
    Wallahua'lam..semuanya terjadi diluar nalar kita.........Insya Allah akan saya muat, sayang mp lagi moving ..jadi agak terkendala

    ReplyDelete
  3. menunggu.......*sambil nyanyi.....aku di sini....duduk manis menantimu......*

    ReplyDelete
  4. wach seperti lagunya kangen band ya (wakakkkakkkkakk)

    ReplyDelete