Wednesday, February 24, 2010

Perbincangan di tepi danau.....


Setiap senin pagi dia berkeinginan untuk menemaniku jogging , jarak 30 km bukan halangan baginya untuk datang ketempatku, meski ditempat dia juga tersedia banyak sarana untuk itu, tapi dia lebih menyukai  untuk datang ketempatku, maka jadilah kami jalan sambil lari2 kecil mengelilingi danau setiap senin pagi……

 

Terus terang aku juga sangat menikmati saat2 bersamanya , kami bisa berbincang bebas lepas, seolah dua remaja yang sedang menikmati dunianya.

Dari mulai masalah anak2 dengan sekolah dan kelakuannya, masalah rumah tangga dan keseharian, serta yang paling sering adalah soal kesulitannya dalam mengaktualsiasikan Islam di kehidupan kesehariannya…

 

Sudah sejak puluhan generasi  nenek moyangnya lahir dan besar di amerika, dia     terlahir dari  , ibunya seorang muslim namun tidak ayahnya……jadi Islam ada dihati namun tidak cukup menerima pengetahuan untuk kesehariannya, Alhamdullilah karena tinggal dekat dengan masjid, membuatnya semakin intens untuk mempelajari Islam kembali, begitu juga dengan anak2nya.

 

 

Dalam suatu perbincangan dia bertanya, :"katanya jalan hidup kita sudah ditulis Allah jutaan tahun yang lalu ketika pertama kali Dia menciptakan pena, lalu semua nasib baik dan buruk kita juga ada disana, alangkah jahatnya Allah membiarkan sesuatu yang buruk terjadi pada mahluk ciptaanNya??? " begitu katanya suatu hari…..


"saya gak bisa mengerti hal  ini, sebab katanya Allah itu maha pengasih lagi maha penyayang tapi koq begitu????

bukankah itu malah kebalikannya?".

 

"Ingatkah kamu bahwa disebutkan disurah Al Isra'  ayat ke 7,:

" jika kamu berbuat baik maka kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri dan sebaliknya , jika berbuat jahat, maka kejahatan  itu untuk dirimu sendiri" seruku mengingatkan.

 

"Lho koq jadi begitu????" serunya


"Ya iya dong, kalau kamu berbuat baik, yang dapat reward siapa emang?? Apakah saya????

Lalu kalau kamu berlaku jahat apakah saya juga yang dapat dosanya???? Juga tidak bukan???


Semuanya itu ada konsekwensinya dan itu ada pada dirimu, bak pisau bermata dua , kamu yang menentukan untuk apa kamu pakai pisau itu, mau ngiris cabe lagu gosok  mata atau mau ngiris bawang (tetap aja nangis kan)?"….

 

"Tapi urusannya dengan takdir buruk tersebut??"


"Ini malah lebih mudah…takdir buruk tersebut bisa kamu tolak dengan banyak-banyaklah berdoa, minta agar dihindarkan dair petaka", kata saya sambil tersenyum…


Ach…..  setiap kali saya berdoa tapi banyak juga kejadian yang tidak diinginkan tetap saja terjadi.." katanya merengut..


"yang benarrrrr???? coba di-ingat2 kembali, jangan2 doanya gak benar, gak ikhlas, jadi gak dikabulkan", kataku ringan banget,  bak menguji dia…padahal dalam hati sich hanya berusaha untuk menenangkan dia saja.


Dahinya terlihat berkerut …..dan akhirnya dia bilang, "coba ceritakan bagaimana itu bisa terjadi?".

 

Hmmm .. pernah gak kamu bilang begini, misalnya disuatu tempat ada kecelakaan atau apalah, terus lu bilang,:

"wach untung gue gak jadi kesana, padahal tadinya  dah mau kesana, tiba2 aja anak gue minta diantarin kesekolah dulu, nah waktu gue nyampe sekolahan kejadian deh kecelakaan dijalan toll, coba kalau gue gak kesekolah dulu barangkali gue kena tuch kecelakaannya.. ….. 


  Atau mau kepasar nih,   terburu2 banget mungkin mau ngejar setoran kali

, ech pas dipasar kan rame , desak2an tiba2 saku bajumu terasa dirogoh2  ama copet…… hilang dech duitnya, gak jadi belanja,

dengan ngedumel pulang kerumah mau ambil duit lagi, ech gak taunya dompet ketinggalan diatas meja makan……………..nach lho, coba kalau dompetnya gak ketinggalan habis kan isinya??????"


Nach waktu terburu2 itu yg menyelamatkan dompet dan isinya…


Tapi sadarkah kamu , mungkin paginya kamu berdoa dengan ikhlas, minta diselamatkan dari segala mara bahaya…..atau mungkin anakmu yang kecil habis sholat subuh berdoa," Ya Allah…lindungilah mama hari ini?????"

 

Nach doa2 itu yang menyelamatkan kamu dari petaka, tapi kamu gak sadar kan?????"

 

"Iya juga ya……….hmmmmm it make sense, and I never though  that way  .." ,katanya sambil manggut-manggut.

 

 

 

 

7 comments:

  1. Sepertinya aku juga harus lebih banyak belajar bersyukur mbak TFS yah

    ReplyDelete
  2. iya saya juga sedang belajar mengamati nikmat Allah yang begitu banyak ini, soalnya selama ini gak menyadari dan luput dari rasa syukur.......

    ReplyDelete
  3. iya, dan kalau kita bersyukur, maka Allah akan tambah2 lagi nikmatnya. Kebalikannya kalau kita tidak bersyukur, maka ketahuilah bahwa adzab Allah sangat pedih (qs. Ibrahim 7).

    ReplyDelete
  4. makanya kalo tiba2 dapat halangan, aku mencoba tetap bersyukur dgn mengucap Alhamdulillah. krn aku yakin Allah sdg melindungi aku dari sesuatu. awalnya sempat kesel, namanya juga manusia, sering khilaf. begitu sadar lgsg istighfar. atau bisa jadi dgn halangan2 itu Allah sdg memberi kita pelajaran. untuk jadi manusia yg lebih baik lagi :)

    ReplyDelete
  5. iya itu yang terjadi pada kita , suka lupa dan terlalu cepat menghakimi...............
    padahal yang buruk itu belum tentu jelek buat kita dan yang baik itu belum tentu indah untuk kita ,sebab hanya Allah yang punya ilmunya sementara kita tidak tau apa2....

    ReplyDelete