Sunday, December 12, 2010

Begitu tega sang pendidik itu, menampar pipi mungil anakku.......?????

Ternyata anak-anak, diam-diam  menyimpan semua kenangan  dalam kepalanya……..

Aduhhh saya baru tau kemaren, ketika pulang menjemput putra bungsu saya dari sekolah…...dia sedang menghafal surah al fajr……...jadi di mobil sambil  diulang2……...tiba-tiba dia bilang:" mommy………..saya masih ingat pak Fulan bin Fulan , waktu saya masih di kelas 1 apa 2, SDIT di jl pemuda  DEPOK,..waktu itu pelajaran al quran, I cant pronounce the wording properly, and you know what happen????? He slapped me on my cheek…………………", sambil memperagakan orang yang menampar pipi…

Masya Allah…………………..seperti disambar petir rasanya saya mendengar berita ini.

"kenapa gak bilang dari dulu..kenapa baru sekarang kamu ceritakan???".

"mommy………...saya tidak menangis koq waktu itu, meski masih sangat kecil, saya cuma berfikir, kenapa orang2 disekolah ini sama semuanya, saya masih ingat ada lagi 2 orang pak guru yang ngatai saya "BODOH…………….???".hanya karena saya tidak bisa menjawab soal2 seratus persen benar…………rgggghhh.

 

Teman-teman juga suka bilang,

:" dasar anak yatim…..",

" what's wrong with yatim????, kenapa sepertinya semua orang memusuhi saya?????""

"Pada saat itu, saya sungguh gak suka ke sekolah, dan berharap kembali aja ke medan sekolah di rumah nenek, guru2nya dan teman2nya semua baik2, tidak ada yg pernah ngatai anak yatim…………semua sayang pada saya....."

 

Ya Allah…………...sungguh, tercekat tenggorokan saya mendengar tutur katanya…….

"You know why I didn’t tell you all this thing?????....................."

"I made promise with grandma……...what ever happen at school, I keep it secret with her….and now she departed…………..so I can reveal this secret……….. saya tidak menceritakan semuanya karena tidak ingin membuat mommy bersedih……………...tidak ingin mommy jadi repot, bolak balik kantor dan sekolah………………….lagian sekarang semua cuma tinggal kenangan.....

Biar Allah yang tau apa yang harus dilakukanNya….".

 

Subhanallah, MasyaAllah………….ternyata, begitu rupanya kelakuan guru yang mengajar, disekolahnya, padahal itu sekolah islam terpadu.. koq tega banget ya???


Jika saja itu terjadi disini, akan saya penjarakan mereka-mereka  yang telah menampar pipi mungil anakku………………..mengatainya dengan sebutan "bodoh", seandainyapun memang kenyataannya anakku itu bodoh, tidak seharusnya seorang guru berkata begitu pada seorang murid , apalagi sampai melakukan kekerasan physik..

 

Ya Allah…………...semoga mereka2   yang telah melukai perasaan anakku serta menciptakan sebuah memory buruk dikepalanya mendapat hidayah dari Allah….

Dan semoga juga putra-putri mereka menjadi anak2 yang pintar sehingga tidak menyulitkan guru2 ketika mengajar mereka………..

 

Ya Allah…………...ternyata , ini adalah doa dari anakku yang Engkau kabulkan, dia begitu ingin jauh dari tanah kelahirannya, karena pernah terucap dan tidak sengaja saya  dengar dia berdoa,:" Ya Allah…..saya tidak suka disini, saya tidak ingin mama menderita maka pindahkan kami dari sini ya Allah…...dan ketika itu dia masih sangat kecil……"

27 comments:

  1. hiks nelangsa sakali sis, semoga sekarang semuanya sudah jauh lebih baik.

    ReplyDelete
  2. Alhamdullilah............sangat baik rik.....
    jadi berfikir, kenapa cara mengajar begitu jauh berbeda ya??
    atau mungkin gurunya yang tidak tau bahwa hal itu melukai perasaan murid dan tersimpan dalam , di alam bawah sadarnya???..

    ReplyDelete
  3. tidak habis pikir yah bagaimana seorang guru bisa berbuat seperti itu. Pengalaman kanak2 akan terbawa hingga dia besar

    ReplyDelete
  4. semoga ada guru SDIT yang membaca tulisan ini. Alhamdulillah, si bungsu sudah bisa mengeluarkan isi hatinya sehingga bebannya diharapkan lebih ringan. Dulu, waktu saya tinggal di Maluku Utara dan kebetulan sedang berkunjung ke sebuah TKIT, saya malah melihat para ibu (ortu murid) yang meminta para guru supaya memukul saja anak2 mereka yang nakal. Bahkan ada yang berkata:"siram saja dengan air, ibu guru!" Nah...giliran saya yang jadi terheran-heran....

    ReplyDelete
  5. Astaghfirullah..gemas bgt bacanya mbak..kyk bukan pendidik..hiks..smoga jagoannya selalu berada dlm lindungan Allah,aamiin..

    ReplyDelete
  6. mbak Jasmine, sori ya...chatting kemarin gak berlanjut karena saya ketiduran :-(

    ReplyDelete
  7. Ya Allah... Lindungilah Keluarga yang memiliki nick nahrevan dari segala keburukan akhlak makhluk CiptaanMU YA ALLAH, dan tutup segala aibnya di dunia dan akhirat kelak.. aamiin...

    ReplyDelete
  8. ya itu buktinya, 6 tahun kemudian ( sekarang) dia masih ingat persis dan baru kemaren dia cerita pada saya......bukan tidak mungkin sampai dewasa , peristiwa ini akan tetap dalam memorynya

    ReplyDelete
  9. ya......Insya Allah semoga begitu adanya, tapi saya khawatir masih ada yg dia simpan.....
    wah itu ibu2...koq bisa begitu ya?? apa mungkin karena pemahaman pola mendidik anak yg kurang di ketahui??

    ReplyDelete
  10. Yach.. itulah kenyataannya mbak....
    dan yang sangat disayangkan itu adalah sekolah nya SDIT, yg seharusnya menerapkan etika islam,tidak menerapkan cara2 jahiliyah seperti itu....
    Insya Allah, semoga Allah seantiasa melindungi kita semua.

    ReplyDelete
  11. hi hihi.. gak apa2....
    kalau sudah ngantuk jangan dipaksakan

    ReplyDelete
  12. aamiien.......semoga diijabah oleh Allah dan dikabulkanNya..
    begitu juga semoga Allah senantiasa melindungi anda beserta keluarga.......Insya Allah..

    ReplyDelete
  13. Innalillahi,, ya allah,, duhh,,, prihatin dgn kelakuan guru yg seperti itu... tidaklah pantas berkata sprti itu kepada anak didiknya...

    ReplyDelete
  14. kenapa musti yang berlabel IT????? :((
    beberapa waktu yang lalu aku pun baru tau klo anakku pernah mendapat hukuman dari gurunya, meski bukan hukuman fisik tapi amat sangat membekas, karena anakku bisa menulisnya kembali dgn lengkap kata-2 gurunya waktu itu sedangkan kejadiannya sdh berlalu beberapa waktu. Dan anakku masih TK B.......
    aku cuma bisa menyarankan mba utk bersabar meski itu sulit kulakukan, banyak pertanyaan mengapa di dalam kepalaku, hanya doa seperti yg mba mohonkan, semoga putra-putri mereka kelak tidak menyusahkan guru-gurunya......

    ReplyDelete
  15. tidakan kekerasan terhadap anak dalam bentuk apapun tidak dibenarkan. namun Guru-guru di SDIT mungkin juga dalam tekanan supaya anak didiknya berprestasi, sementera gaji yang mereka terima juga tidak sebesar SPP anak kita. Saya pernah ngobrol dengan guru SDIT, gaji mereka cuma sedikit diatas UMR, yang jadi pertanyaan siapa yang mengambil untung?

    ReplyDelete
  16. Orang tua memang tidak bisa melindungi anak 100 persen. Tapi lihatlah, mereka bisa belajar dan beradaptasi. Do'akan saja semoga mereka tumbuh dengan tegar. (kog gw kedengerannya pidato gini? )
    Salam kenal.

    ReplyDelete
  17. ehmmm....sabar y anaknya..!!!ehm ...udh bayk kok ksus gini ,,,inilah potret seorng guru yng kebablasan dalam mngajar ..krena mngatai anak itu bodoh bisa saja menurunkan minat belajar siswanya;)..

    ReplyDelete
  18. ya sangat disayangkan, kelakuan dan perkataan yang tidak patut tercermin dari seorang pendidik, tapi itulah kenyataannya
    harus ada training khusus untuk guru agar tidak semena2 seeprti itu

    ReplyDelete
  19. inilah yg sangat saya sayangkan, label IT itu , setidaknya mencerminkan qualitas moral pendidik, karena menyandak akhlakul qarimah didalamnya, tapi ternyata, ketika saya bandingkan dengan sekolah umum, anak sy yang besar......yg disekolah umum jauh lebih baik, guru2nya sangat sopan dan toleran( sy gak bilang karena uang sekolahnya mahal) tapi memang kualitas guru dinomor satukan..tujuan guru adalah mengajari, bukan mengata2i apalagi sampai melakukan kekerasan phisik...............ini melanggar sumpah guru, gak tau deh kalau di depok apa hal itu boleh dilakukan???wallahualam.
    Saya sangat kecewa dengan kenyataan yang ada, tapi itu sudah berlalu.semoga anak saya adalah korban terakhir......
    kejadian buruk berupa phisik maupunphisikis sangta membekas dalam ingatan anak2, maka sebaiknya seornag guru untuk menghindari hal ini, anak sy masih bisa menggambarkan dengan jelas sosok guru tersebut hingga hari ini...............berarti dalam sekali kesan yg tertinggal.
    Inysa ALlah, ya kita cuma bisa berdoa semoga hal itu tidak lagi terulang pada yg lainnya

    ReplyDelete
  20. sy mengerti kalau guru mendapat tekanan, tapi bukan alasan untuk memperlakukan murid seperti itu......apalagi sampai kekerasan phisik.
    maka saya bilang jika saja itu terjadi ditempat saya sekarang, akan sy penjarakan guru seperti itu, dan yakin seumu rhidup dia tidak akan bisa menjadi guru lagi......karena dianggap berbahaya bagi murid2 lainnya

    ReplyDelete
  21. Salam kenal kembali...
    ya memang doalah yang saya panjatkan karena hanya itu yg bisa saya lakukan......
    tapi bukankah guru itu memberi contoh pada muridnya, agar nanti tidak menjadi seperti mereka??
    sy pernah mengambil klas untuk menjadi guru, waduhhhhh...banyak sekali persyaratannya...dan tidak mudah, slah satunya harus belajar phisikology anak dulu......

    ReplyDelete
  22. Alhamdullilah Mirah.....sangat sabar dan saya belajar sabar dari anak2 saya.....
    dan inilah potret guru yang harus dirubah, agar tidak menjadi kebiasaan....

    ReplyDelete
  23. Mba, sedih banget dengernya... Hmmmm lokasinya kayaknya deket... SDIT favorit ya...

    ReplyDelete
  24. ya itulah yang sangat disayangkan.
    sy gak tau apa itu sdit pavourit, kan hanya ada satu yg dijalan pemuda, atau saya sudah lupa ya sehingga salah mengingat alamat.......singkatannya AQ......gak jauh dari rumah sakit umum , duh lupa juga namanya apa

    ReplyDelete
  25. klo umur2 SD kelas 2 memorinya emang masih lekat banget...saya aja masih inget kejadian2 dr saya TK sampe saat ini...

    tp yg buruk insyaAllah d jadikan pelajaran aja dan jangan sampe terulang sama adik atau anak saya kelak...

    ReplyDelete
  26. itu dia seahrusnya seorang pendidik tau betul hal itu, bahwa setiap perlakuanburuk gguru akan tersimpan di alam bawah sadar sang murid,
    namun koq tega ya ada pendidik yang berbuat seperti itu?????
    ya semoga Allah memberinya hidayah...dan tdk melakukan pada anak yg lain

    ReplyDelete