Saturday, December 4, 2010

Nilainya jeblok.................????????jangan panik


Belakangan ini "my little rat" ngambek gak tau kenapa, pe-er mathematiknya banyak yg gak dikerjai...................

Kalaupun dikerjai tidak tuntas dan langsung menyerah, akibatnya nilai2nya merosot dari A ke C..

Waduh ada apa kah gerangan?????

Kemaren habis sholat Jumat, jemput ke sekolah dan langsung ketemu dengan guru mathematikanya...........very impressed....

Tadi pagi waktu nganterin dia bilang,:" mommy can you see my counselor, talk to her and I wanna my math teacher to be changed..................""

Whatttttttt?? what's wrong?? ada apa sebenarnya?? mari kita bicarakan, kenapa belakangan ini kamu malas dengan mathematika, waktu kelas 6 kamu the leading, nilaimu A+ koq sekarang jeblok???????".

"Saya gak suka gurunya, cara dia menjelaskan terlalu terburu2 dan too much home work...."

Weleh deeleehhhhhhhhh..ini nih si anak aye rupanya yang bermasalah dan malas..

Begitu ketemu dengan gurunya, saya tanya:" ada apa, kenapa dia berobah,beda dengan kelas sebelumnya..............",emang sih guru sebelumnya very nice person, lovable and  very caring to the children.............but that's not a good  reason to be not good...

"Saya tidak tau apa yg terjadi...bla bla bla.................."dan bu guru bilang, "math bukan pelajaran gampang, butuh konsentrasi dan perhatian khusus, kalau tidak ya ketinggalan......"

"sekali pe-er atau re-do atau correction tidak dikembalikan...........maka akan menumpuk, dan jadi banyak sehingga susah untuk mengejar ketinggalan.."

"Ditangan siapa keputusan???" tanya gurunya,

"saya..............." jawab my little rat

"Siapa yang bisa bikin perobahan?????"

" saya...." jawabnya lagi.

"you and I know how smart you are,    so sekarang beri tau apa maumu????" tanya guru kepadanya....

Lalu dia bilang, :"saya ingin pindah duduk, karena teman kiri kanan saya bawel kadang sy terganggu sehingga malas, karena keadaan tidak mendukung......."

"Hmmmmmm.........kenapa gak bilang dari awal, oke dimana kamu mau??", tanya gurunay sambil menunjukkan chart tempat duduk di kelas..

Lalu dia pilih dan dengan persetujuan gurunya pindah deh mulai besok senin......

Dan semua pe-er yg ketinggalan , boleh dikerjakan dan diserahkan dalam waktu 2 minggu, untuk memperbaiki nilainya yang sudah jeblok...

Semua soal2 bisa di ambil di webside gurunya, tinggal di print, kerjakan dan serahkan..

Alhamdullilah..............technology membuat semuanya begitu mudah........so wiken ini no game, no play..............re-do home work and rectify the grade................itu janjinya pada gurunya....

Insya Allah dengan ijin Allah semoga nilainya masih bisa di benerin sehingga GPA nya tidak terganggu....

Senangnya sang guru sangat ko - operativ, tiak menyalahkan anak dan  menginginkan anak  didik maju, diberi kesempatan untuk memperbaiki diri........................

Beda banget dengan sekolahnya dulu di Depok, diabahkan dikatai "bodoh".........

Dan gurunya bilang, biasa, anak remaja, ini masanya mereka menunjukkan eksistensinya, hadapi dengan sabar dan jangan menentang kemauannya tapi jadikan mereka teman, ajak bicara baik2.............sehingga mereka punya jati diri dan secara tidak sadar menerima masukan sebagai layaknya seorang dewasa...........dan ini yang sesungguhnya mereka inginkan.

Jadi kalau sekali-sekali mereka bersikap aneh, itu tandanya mereka butuh perhatian............

Masya Allah, si kecil yang dulu saya timang2 ternyata sekarang sudah remaja..........begitu cepat waktu berlalu.



2 comments:

  1. Kereeen cara penanganan gurunya.

    Dan anaknya juga kritis ya mbak, sudah bisa 'bargain'

    ReplyDelete
  2. Alhamdullilah mbak, memang guru dididik untuk bisa harus seperti itu..., memang kalau dibanding dengan guru2nya terdahulu, jauh sekali bedanya.
    jadi kalau ada murid yg gagal, gurunya sedih dan bertanya2, kenapa muridnya gagal, apa yg salah dengan gurunya, sehingga mereka berusaha agar semua murid bisa benar2 pintar, dibantu, disediakan jam extra sebelumjam masuk sekolah atau setealh sekolah usai, seandainya mau mengambil tambahan jam belajar, dan gratis..

    kalau soal kritis, mungkin karena kultur mengajarkan seperti itu, sehinga anak bebas mengemukakan pendapatnya dan yg dewasa harus mendengarkan mereka dan sebaliknya

    ReplyDelete